Embun Pagi : Sebuah Prolog
Pada suatu hari di sebuah desa nun jauh dari tepian kota. Terdapat ladang-ladang, petak-petak sawah, kandang ternak, anjing-anjing berkeliaran, jalan setapak berbatu, sungai mengalir deras dan jembatan keropos yang termakan usia. Rumah-rumah panggung sesekali satu sama lain nampak berjauhan, dipisahkan ladang ilalang. Sulit untuk dikatakan bertetangga. Namun disisi sebelah sana beberapa rumah saling berdekatan bahkan saling mengapit satu sama lain. Hawa udara sedikit dilematis, diantara pantai di sebelah selatan dan perkebunan teh di sebelah utara. Terkadang membuat badan berkeringat, namun embun pagi masih rutin menempel pada daun-daun padi.
**catatan awal Ekspedisi Pedalaman "Rona Nusantara" bersama "Relawan Nusantara" di Kp. Panyindangan Ds. Cidaun Kab. Cianjur Selatan, Jawa Barat
Komentar
Posting Komentar